Jika sebelumnya pernah membaca artikel Syaamil Quran di Mata Karyawan, di sana ada seorang reporter TV yang belajar dari Syifa bagaimana memasang siblat. Reporter tersebut adalah Musfiah Saidah atau yang biasa dipanggil Fifi, yang bekerja untuk Sout East Asian atau SEA Today. Sebelumnya juga ada Tresia Wulandari, Reporter TV dari MNC Group.
Dan di luar mereka berdua, silih berganti para wartawan cetak maupun elektronik mengunjungi Syaamil Group. Mereka semua tentu berusaha mencari tahu apa itu Wisata Quran yang telah dimulai sejak 2013 dan Kampung Wisata Quran yang baru dirilis pada 2019. Alhamdulillah Wisata Quran telah menjadi program unggulan dari Syaamil Group, guna menunjang mushaf-mushaf Syaamil Quran yang telah diproduksi.
Apa pendapat Fifi dan Tresia mengenai Wisata Quran ini? Alhamdulillah keduanya sama-sama berkesan dengan wisata yang ditawarkan oleh Syaamil Group untuk umum ini. Jika pada hari normal Wisata Quran hanya dibuka setiap hari Rabu dan Kamis, maka pada masa pandemi ini kegiatan wisata dibatasi. Bagi Fifi sendiri, ia merasa bersyukur karena selama ini ada banyak jalan untuk berinteraksi dengan Al-Quran.
Baca juga :
Melihat Proses Pencetakan Al-Quran
Selain di rumahnya ada TPA yang kemudian memaksanaya untuk mengajarkan mengaji pada sore hari, Fifi juga aktif mengikuti lomba MTQ cabang Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Quran. Hal itulah yang kemudian memotivasi dirinya untuk mengetahui lebih jauh tentang Al-Quran. Jika sebelumnya ia pernah membuat liputan tentang jenis Al-Quran, Museum Al-Quran, dan cerita inspiratif tentang penghafal Al-Quran, maka penutupnya adalah tentang Wisata Quran.
Liputan percetakan Al-Quran di Syaamil Group adalah pentutup yang manis. Fifi pun merasa kagum dengan adab yang diterapkan dan segala proses yang detail di percetakan tersebut. Termasuk juga dengan pemilihan kualitas bahan baku yang betul-betul halal. Hal unik yang ia temukan adalah koleksi produknya, seperti Al-Quran for Traveler. Ini adalah sebuah cara elegan untuk membuat orang makin bersemangat untuk dekat dengan Al-Quran.
Lalu bagaimana dengan Tresia? Masya Allah, ia pun terkagum-kagum. “Berkunjung ke Syaamil Group sedikit mengobati rasa rindu saya setelah dulu pernah berkunjung ke Madinah. Bedanya, percetakan di sana saya tidak bisa melihat secara langsung prosesnya karena dibatasi oleh kaca. Di sini, saya diperkenankan untuk melihat semua proses secara langsung dari awal sampai akhir.”
Dirinya terkagum-kagum tidak hanya karena isi Al-Quran, tetapi juga melihat kinerja karyawan Syaamil Group yang begitu luar biasanya. Ia sangat terpesona pada bagian Quality Control yang secara manual begitu cepat mengerjakannya. Meski mereka begitu terlatih karena sudah terbiasa, tetap saja hal tersebut menjadi sesuatu yang sulit dilakukan.
Ia sangat mengapresiasi dan bangga sekali, terutama sebagai warga kota Bandung, tentang adanya Wisata Quran ini. Memang belum banyak yang mengetahui tetapi kalau promosinya sampai ke luar daerah, insya Allah wisata ini akan menjadi destinasi wisata favorit. Tresia pun memberi saran agar ke depannya harus ditingkatkan kembali promosi atau sosialisasinya. “Semoga Wisata Quran ini bisa mengedukasi masyarakat seluas-luasnya dari lokal hingga sampai ke mancanegara.”[]