Film pendek. Hmmm … selalu ada perdebatan tentang film pendek, khususnya pada durasi waktu. Namun mayoritas sepakat bahwa film pendek bukanlah film panjang yang dipendekkan. Bukan. Film pendek adalah karya tersendiri dan yang perlu digarisbawahi bahwa film pendek bukanlah medium eksperimen bagi yang baru belajar membuat film. Sekali lagi bukan.
Memang tidak ada standarisasi tentang durasi film pendek. Batas maksimal film pendek biasanya ditentukan dari festival film yang mematok durasi maksimal untuk bisa dikategorikan sebagai film pendek. Misalnya saja Academy Awards yang memiliki maksimal durasi 40 menit. Lalu ada Festival de Cannes dengan maksimal durasi 15 menit dan Minikino Film Week dengan maksimal durasi 25 menit.
Sekali lagi, tidak ada durasi film pendek yang ideal. Namun ada dua hal yang harus diperhatikan saat membuat film pendek. Pertama, persiapkan materi film pendek yang singkat, padat, dan lugas dengan sebaik-baiknya. Kedua, jangan pernah memaksakan durasi film menjadi sependek-pendeknya. Kalau memang jalan ceritanya 6 menit ya buat film pendek dengan durasi 6 menit.
Baca juga :
Agar Tidak Menjadi Orang Celaka di Bulan Ramadhan
Kurang lebih, itulah yang mendasari Syaamil Group membuat film pendek untuk konten Syaamil TV di YouTube. Bahwa film pendek berdurasi 5-7 menit yang dibuat Syaamil Group haruslah mengandung pesan yang dalam dan tepat sasaran. Tidak perlu berlama-lama untuk menyampaikan pesan, apalagi saat Idul Fitri nanti. Hanya tiga kata kunci yang telah disebutkan di atas, yaitu singkat, padat, dan lugas.
Situasi lebaran kali ini memang unik, wabah pandemi masih mengintai tetapi perekonomian sudah mulai menggeliat. Atas dasar jangan sampai virus corona tidak tersebar dari kota ke desa, pemerintah pun memberlakukan larangan mudik. Mudik sebagai representasi akan kebersamaan keluarga tidaklah sama untuk tiap-tiap keluarga. Masih ada keluarga yang tidak perlu mudik karena masih tinggal di satu kota.
Namun di luar sana masih banyak juga yang mengharuskan mudik agar bisa berkumpul bersama keluarga. Dan percayalah bahwa ada juga yang tidak bisa mudik karena ketidakutuhan bangunan bernama keluarga. Seperti yang dilakukan Icha di TPU Gumuruh. Memang ada apa di sana? Pastinya, ada sesuatu yang berharga untuk bisa dibagi pada hari raya yang tinggal hitungan hari.
Syaamil Group dalam waktu dua hari kemarin memang langsung melakukan syuting untuk beberapa film pendek sekaligus. Tidak mudah, tetapi diusahakan tetap menyenangkan dan insya Allah jadi proyek bernilai ibadah. Lokasi syutingnya sendiri selain di TPU Gumuruh juga dilakukan di Masjid Husnul Hotimah, Rumah Penduduk Jl. Rancagoong, Taman Alun-alun Regol, dan Pedagang Sepeda Jl. Malabar.
Penasaran dengan jalan ceritanya? Penasaran dengan hasil final film pendek yang dibuat oleh Syaamil Group? Bismillah, semoga tidak mundur ya jadwalnya, film-film pendek tersebut akan segera tayang di akun YouTube Syaamil TV. Dan teaser-nya tentu saja akan disebar di beberapa medsos Syaamil Group, broadcast WA, dan juga website korporat Syaamil Group. Nonton yaaa![]