Pada hari Jumat (16/7/2021), program Kajian Islam Intensif menghadirkan Riza Zacharias, Chairman Syaamil Group, sebagai pembicara. Sebagai pembukaan, beliau mengingatkan untuk selalu memperbaiki keimanan dan ketakwaan, memanggil kembali memori pikiran untuk selalu menjaga iman dan takwa kepada Allah. Semoga semua karyawan menjadi hamba-hamba yang bersyukur. Apalagi saat ini semuanya sedang dalam keadaan mendapatkan ujian atau cobaan.
Inilah periode dimana mayoritas karyawan, mitra, dan keluarga Syaamil Group mendapatkan ujian sakit. Termasuk beliau sendiri terpaksa harus menjalani isoman selama 3 minggu. Sebagai satu keluarga Syaamil Group, tentu harus saling mengingatkan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah, dikatakan bahwa Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu‘, tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki‘, karena ucapan ‘seandainya‘ akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.”
Hadits ini sangat relevan terhadap kondisi saat ini. Wabah ini tidak bisa dikendalikan, tetapi kebijakannya bisa dikendalikan. Ada hal-hal yang bisa kita upayakan untuk menjadi seorang mukmin yang kuat. Ada lima hal yang membersamai mukmin yang kuat, yaitu (1) Keimanan yang kuat; (2) Ilmu yang kuat; (3) Fisik yang kuat; (4) Kekayaan yang kuat; dan (5) Kontribusi yang kuat.
Ingatlah bahwa yang mencabut nyawa itu bukan virus atau penyakit covid, tetapi sesungguhnya yang mencabut nyawa itu adalah malaikat Izrail atas perintah Allah. Oleh karena itu jangan sampai keimanan kita tergoyahkan dengan kata-kata ‘seandainya’. Allah sudah menjanjikan bahwa Dia tidak akan membebani hamba-hamba-Nya dengan ujian berat yang tidak mampu dipikulnya. Allah tidak mungkin menzalimi hamba-Nya. Tidak perlu membahas apakah covid ini konspirasi atau tidak, tapi ingatlah bahwa penyakit covid ini sama seperti penyakit-penyakit lainnya yang sudah ada.
“Gara-gara covid neh, rezeki saya tidak ada. Gara-gara covid neh, saya harus kehilangan anggota keluarga.” Jangan berpikir atau berbicara seperti itu. Pada saat itulah pintu keimanan kita tergoyahkan. Kita harus menjadi Muslim yang kuat. Jadikan sarana musibah ini sebagai tantangan untuk meyakini bahwa rezeki Allah itu sudah diatur dan kemudian mencari jalan keluar dengan berikhtiar sebaik-baiknya. Bahwa kematian adalah takdir Allah yang memang tidak dapat diganggu gugat.
Carilah ilmu yang benar untuk memperkuat keimanan kita. Ilmu mencari rezeki atau ilmu yang membuat pikiran kita terus fokus dan tidak tergoda dengan berita-berita negatif. Fisik yang kuat bisa dibentuk dari aktivitas-aktivitas rutin yang thoyib. Rajinlah berolahraga agar imun kita makin kuat. Kondisi pandemi seperti ini tentu membutuhkan keterlibatan seorang Muslim, salah satunya adalah dengan membantu. Membantu dengan kekayaan kita atau dengan apa yang bisa kita lakukan. Di sinilah kekuatan kontribusi sangat berperan.
Proses menuju Mukmin yang kuat itu tentu haruslah bersemangat. Dengan energi yang tidak setengah-setengah. Kuatkan iman dengan memperbanyak ibadah. Kuatkan ilmu dengan banyak membaca atau berdiskusi dengan orang-orang berilmu. Kuatkan fisik dengan berolahraga. Kuatkan materi dengan terus bekerja cerdas. Dan kuatkan kontribusi agar manfaatnya bisa tersebar kemana-mana. Kata kuncinya adalah semangat. Bersemangat sambil terus menjaga agar track-nya memang sesuai dengan koridor Allah. Jangan lupa juga untuk terus memohon kepada Allah. Berdoa.
Sebagai keluarga Syaamil Group, kita seharusnya bersyukur atas nikmat yang diterima hari ini. Alhamdulillah kita masih lebih beruntung dibanding ribuan bahkan jutaan orang di luar sana yang masih sulit mendapatkan rezeki. Mereka harus berjualan secara diam-diam agar bisa makan. Insya Allah Syaamil Group masih bisa berkontribusi untuk mereka yang kekurangan. Program Syaamil Berbagi adalah salah satunya.
Salurkan donasi terbaik Anda melalui Syaamil Berbagi
BSI eks Bank Syariah Mandiri No. Rek 7150007555 an DKM Syaamil
sertakan keterangan Syaamil Berbagi
Lima ikhtiar yang harus dilakukan, yaitu (1) Menyusun rencana; (2) Minta dan mohonlah pertolongan kepada Allah Swt.; (3) Lakukan aksi dengan bekerja cerdas; (4) Jangan bersikap lemah. Caranya bisa memotivasi diri sendiri dan berhusnudzon kepada Allah; (5) Tawakal, berserah diri kepada Allah. Kembalikan semuanya kepada Allah Swt. yang menentukan siapa yang sakit dan siapa yang sembuh, yang menentukan takdir kematian seseorang, yang menentukan rezeki hamba-hamba-Nya. Bukan covid!