Belajar akhlak dari sang teladan
Dengan bahasa nada berima-rima
Ananda jadi lebih mudah berkesan
Mendengar kisah Rasul tercinta
Sebuah pembukaan yang indah disampaikan oleh Ayah Benny, CEO Sygma Daya Insani (SDI). Bahasa rima semacam pantun karena berkenaan dengan diluncurkannya produk Balita Berakhlak Mulia (BBM) featuring Riko atau BBM Riko pada hari Senin, 30 Mei 2022. Beliau mengatakan bahwa BBM Riko dibuat dan disusun dengan nada berima, agar mudah diterima dan enak didengar oleh telinga balita.
Cara ini menduplikasi atau meniru bagaimana ayat-ayat Al-Quran pada periode Makkiyah diturunkan secara berima. Misalnya saja pada awal surat Ad-Dhuha atau surat At-Tiin. Al-Quran diturunkan dengan bahasa yang begitu indah. Rima-rimanya tidak ada bandingannya. Ini artinya Allah Swt. menyukai keindahan, disampaikan dengan indah, dan insya Allah akan sampai pada hati yang indah.
Indra Laksana, CEO Sygma Corps, mengatakan bahwa BBM Riko adalah kolaborasi SDI dengan Riko The Series. “Ada cita-cita besar untuk membangun peradaban Islam yang berjaya dengan cara menyiapkan generasi-generasi terbaik berakhlak mulia. Memang tidak mudah, sehingga dibutuhkan kerjasama yang solid untuk mewujudkannya,” lanjutnya. Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Quran dan karena itulah BBM Riko dibuat berdasarkan kisah-kisah Rasulullah saw.
Bahasa yang digunakan BBM Riko dibuat dengan rima agar mudah dipahami oleh balita karena memiliki kata-kata atau bahasa yang indah. Imam Syafii menganjurkan kepada umat Islam agar mengajari anak-anak sejak dini bahasa Al-Quran (bahasa Arab) dan juga bahasa syair karena dapat menggetarkan jiwa. Kata-kata berima adalah bagian dari syair. Masa kecil Rasulullah saw. juga diajarkan bahasa Arab yang baik di lingkungan Suku Hawazin di Desa Al-Hudaibiyyah.
Sementara Teuku Wisnu, CEO Garis Sepuluh, menerangkan, “Pembentukan akhlak itu sangat penting. Langkah pertama seorang ayah yang ingin mendidik anak berakhlak baik adalah dimulai dengan mencari seorang istri yang berakhlak baik. Mengapa? Ini karena sosok istri itu nantinya akan menjadi seorang ibu yang berakhlak mulia. Inilah dasar mengapa Garis Sepuluh mau berkolaborasi dengan Syaamil Group melalui SDI.”
BBM Riko
BBM Riko adalah Paket Lengkap untuk Keluarga
Akhlak atau adab itu lebih utama dibanding ilmu. Sebuah ujaran lama mengatakan, “Adab dulu sebelum ilmu.” Pelajaran adab biasanya dipelajari lebih lama dibanding pelajaran ilmu itu sendiri. Ini menunjukkan betapa pentingnya adab atau akhlak. Nah, Riko lahir atas kekhawatiran para pendirinya atas konten-konten negatif yang menyerang anak-anak dari segala penjuru pada zaman yang sedemikian canggih dan terbuka.
Konten-konten negatif alias tidak bermanfaat itu jelas akan mengikis akhlak atau adab anak-anak yang sudah diajarkan para orangtua dengan susah payah. Melindungi anak-anak itu tidak hanya sekadar mengatakan ‘tidak boleh atau jangan’ kepada mereka, tetapi juga bisa menghadirkan konten-konten positif yang bisa menjadi media alternatif. Alhamdulillah, dari semua perjalanan itu, lahirlah Riko.
Kedua orangtua memegang peranan penting dalam mendidik anak-anak mereka. Tidak boleh berat sebelah. Porsi ayah dan bundanya harus seimbang. Jika anak sudah begitu dekat dengan bundanya, maka ia pun harus dekat pula dengan ayahnya. Salah satu cara agar ayah bisa dekat dan mampu berinteraksi dengan anaknya adalah dengan media bercerita yang pas, misalnya dengan buku yang tepat dan boneka tangan.
BBM Riko adalah paket lengkap yang tepat sebagai media interaksi antara ayah/bunda dengan anaknya. Bukunya mengajarkan akhlak terbaik yang bersumber langsung dari Rasulullah saw. dengan kata-kata berima yang enak didongengkan dan tentu saja enak didengar. Cara menyampaikannya bisa dengan boneka tangan yang menjadi bonus dari paket BBM Riko ini.
Sebagai catatan terakhir, kita sebagai orangtua dengan mudahnya bisa berbuat baik kepada orang lain. Apakah itu sahabat kita, tetangga kita, para atasan kita, atau orang-orang yang tidak kita kenal. Bahkan kita juga bisa berbuat baik kepada anak-anak dari mereka semua. Namun sebaliknya, kita bisa dengan mudahnya memarahi anak-anak kita. Oleh karena itu, para ayah/bunda, ayo berbuat baik dan manislah kepada anak-anak kita sendiri.
Mendidik anak-anak agar bisa berakhlak mulia sangatlah tidak mudah. Begitu banyak aral melintang yang siap menghadang. Ini tugas berat yang menuntut semua orang atau semua pihak untuk bekerja sama. Para ulama, para pendidik, para pemangku kebijakan, para pengusaha, dan tentu saja para orangtua. Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan seluruh akhlak umat manusia, bukan umat Islam saja.[]