Bandung, 8 Agustus 2025 / 13 Safar 1447 H

Anak adalah amanah dari Allah yang diharapkan menjadi anugerah bagi setiap pasangan suami istri. Namun, perjalanan mengasuh mereka tidak selalu mudah. Ujian demi ujian kerap hadir, menguji kesabaran dan keteguhan hati, hingga ada kalanya membuat kita lupa bahwa anak sejatinya adalah karunia yang berharga.

Sebagai upaya menguatkan kesabaran dalam perjalanan pengasuhan, Syaamil berkolaborasi dengan At-Taqwa Bookstore dan Pesantren Maskanul Huffadz menggelar webinar Healing Parenting bersama Ustazah Oki Setiana Dewi; mubalighah, pendiri Pesantren Maskanul Huffadz, sekaligus penulis buku Healing Parenting yang diterbitkan oleh Syaamil.

Konsep Healing Parenting

Healing Parenting mengajak para orang tua untuk memulihkan hati dan pikirannya dari lelahnya mengasuh, dengan mengambil pelajaran dari kisah para orang tua saleh yang (dengan izin Allah) berhasil membentuk anak-anak mereka menjadi generasi gemilang. Bagi yang ingin mempelajari konsep ini secara mendalam, buku Healing Parenting dapat diperoleh melalui tautan yang tersedia.

Webinar: Sabar Dulu Bunda

Webinar yang diikuti 642 peserta dari berbagai kota di Indonesia ini mengangkat tema “Sabar Dulu Bunda, Belajar Bareng Jadi Ortu yang Nggak Gampang Meledak”. Tajuk kesabaran menjadi benang merah pembahasan, mengingat sabar adalah energi penting yang harus selalu ada dalam misi mulia pengasuhan.

Dalam paparannya, Ustazah Oki menjelaskan bahwa posisi anak dalam kehidupan orang tua dapat menjadi:

  1. Perhiasan kehidupan (QS Ali Imran [3]: 14)
  2. Cobaan hidup (QS At-Taghabun [64]: 15)
  3. Musuh (QS At-Taghabun [64]: 14)
  4. Penyejuk mata dan pemimpin orang beriman (QS Al-Furqan [25]: 74)

Cita-cita setiap orang tua adalah menjadikan anak-anaknya sebagai penyejuk mata dan pemimpin orang beriman, sebagaimana doa yang diajarkan Allah dalam Al-Furqan ayat 74:

“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Teladan Kesabaran dari Keluarga Ibrahim

Salah satu teladan agung dalam pengasuhan adalah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim. Awalnya, beliau sempat bertanya-tanya mengapa harus ditinggalkan bersama bayi Ismail di lembah Makkah yang tandus. Namun, ketika mengetahui bahwa hal itu adalah perintah Allah, Siti Hajar bulat berhusnuzhan bahwa Allah tidak akan menelantarkan mereka.

Meski lelah berlari antara Safa dan Marwah berulang kali untuk mencari air, beliau tetap sabar dan yakin. Keyakinan itu Allah balas dengan kemunculan air zamzam dari hentakan kaki bayi Ismail; sumber kehidupan yang menghidupi Makkah hingga akhir zaman.

Dari keluarga Nabi Ibrahim, orang tua dapat belajar beberapa prinsip parenting:

  1. Memilih pasangan yang saleh/salihah
  2. Senantiasa mendoakan anak
  3. Menjadi teladan bagi keluarga
  4. Memilih lingkungan yang baik
  5. Mengajak anak berdialog, tidak otoriter
  6. Melakukan ibadah bersama

Tulisan ini adalah bagian pertama dari rangkaian Healing Parenting. Pada bagian berikutnya, akan dibahas langkah-langkah praktis menumbuhkan kesabaran dalam pengasuhan.