
“Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.'”
QS Luqman, 31: 13
Sisterlillah The Movie adalah film religi islami Indonesia tahun 2021 yang digarap oleh sutradara Adis Kayl Yurahmah dari penulis Abay Adhitya. Film ini adalah versi layar lebar dari Sisterlillah The Series yang ini merupakan film yang menceritakan tentang sebuah perjalanan perjuangan hidup, untuk menggapai impian dalam hubungan persaudaraan, persahabatan, hingga asmara antara kakak beradik Ustazah Oki Setiana Dewi, dr. Shindy Putri, dan Ria Ricis.
Film tersebut akan tayang ekslusif bertepatan dalam suasana bulan Ramadhan di Muflix dengan durasi 90 menit pada 19 April 2021. Perjalanan menggapai impian dari tiga orang muslimah kakak beradik ini begitu dinamis dan mereka berjanji untuk saling mendukung satu sama lain dalam menggapai cita dan cintanya. Sikap egois pun sering muncul diantara mereka bertiga.
Lika-liku perjalanan hidup memang tidak pernah mudah. Menggapai cita dan cinta sejati adalah sebuah perjuangan yang penuh ujian kesabaran. Termasuk persahabatan antara Ricis dengan Tim Ricisnya atau antara Ricis dengan Lina-Manis-Euis. Perjalanan semuanya itu tidaklah selalu mulus, tetapi Trio Oshicis menyadari bahwa keluarga adalah tempat untuk pulang kembali, mencintai, dan dicintai.
Nah, bagi yang ingin menonton film Sisterlillah The Movie (Siblings Version): Impian, Cinta & Keluarga ini bisa langsung pre order tiketnya di website Sisterlillah.Muflix dengan harga Rp22.500. Murah, kok. Apalagi bakal dapat bonus (bisa dipilih), yaitu antara Meet & Greet Online bersama Oshicis atau Seminar Pranikah Online bersama Kang Abay. Insya Allah nonton film akan menjadi nyaman.

Keluarga itu laksana bangunan yang kekokohannya memerlukan fondasi, pasir, batu, dan semen yang cukup. Keluarga adalah lingkungan terkecil jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya seperti RT, RW, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, hingga negara. Jika anggota keluarga dan perangkat rumah tangga adalah laksana fondasi-pasir-batu-semen yang baik, maka akan tercipta keluarga yang kokoh.
Begitupun keluarga tidak hanya sebagai tempat berkumpulnya suami, istri, dan anak. Tetapi lebih dari itu, keluarga memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam bermasyarakat. Untuk meningkatkan kualitas keluarga bisa dengan menanamkan nilai-nilai ketauhidan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini pula yang dilakukan dan dicontohkan oleh para rasul dan nabi kepada keluarga, anak, dan istrinya.
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub, ‘Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.'”
QS Al-Baqarah, 2: 132
Di sinilah pentingnya peran keluarga dalam hubungan bersaudara antar Trio Oshicis. Nilai-nilai ketauhidan yang sudah ditanamkan oleh kedua orantua mereka sejak dini, makin mempererat hubungan ketiganya. Apalagi mereka juga telah ditanamkan kebiasaan saling menasihati sehingga akan terbina hubungan yang harmonis dan sakinah.
Kemudian semua itu dibingkai dengan memperbanyak doa serta memohon kebaikan dan keberkahan dalam keluarga. Keluarga yang harmonis, pada akhirnya akan melahirkan cinta yang begitu istimewa. Cinta ini pun akan menjadi fondasi untk meraih impian bagi masing-masing anggota keluarga. Dan di sanalah tercipta tagline Impian, Cinta, dan Keluarga.[]