KII | Kajian Islam Intensif | Halfino Berry | Syaamil Group

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, 2: 183)

Hari ini adalah Jumat terakhir di bulan Ramadhan dan menjadi hari ke-25. Kemarin sempat menjadi viral di media sosial bahwa tadi malam adalah malam turunnya Lailatul Qadr. Hal ini sesuai ucapan Ibnu Rajab ra. yang menukil ucapan Ibnu Hubairah ra., “Apabila malam Jumat bertepatan dengan malam ganjil, maka peluangnya lebih besar terjadi Lailatul Qadr daripada malam yang lain.” (Latha-iful Ma’arif hal. 203)

Wallahu’alam bish-shawwab. Tugas seorang umat Muslim adalah terus beribadah dengan sebaik-baiknya, meskipun malam Lailatul Qadr telah lewat. Salah satu keberkahan Ramadhan adalah betapa kebaikan-kebaikan yang dikerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Itulah yang diungkapkan Ustadz H. Halfino Berry pada Kajian Islam Intensif (KII) pagi ini di Syaamil Group.

Oleh karena itulah jangan sampai kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang celaka. Loh, bagaimana kita bisa menjadi orang yang celaka sedangkan Ramadhan adalah bulan dimana Allah Swt. menurunkan rahmat-Nya? Pintu surga dibuka, neraka ditutup, setan dibelenggu, pahala dilipatgandakan, dan keberkahan menyelimuti semua orang. Jadi, siapa sebenarnya orang yang celaka itu?

Rasulullah saw. bersabda, “Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. Dan celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” (HR. At-Tirmidzi)

Baca juga :
Peresmian Yayasan Pemuda Bumi Langit

Semoga Allah Swt. menjauhkan kita semua dari perkara itu. Jangan sampai ibadah Ramadhan kita tertolak dan dihukumi orang celaka. Sungguh sangat menyedihkan ketika seseorang dicap celaka di bulan yang istimewa ini. Untuk itulah sebelum Ramadhan berakhir untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadah kita. Tilawahnya, shalat sunnahnya, infaqnya, hingga kemudian berzakat fitrah.

Ada 2 goals atau tujuan umat Muslim di dalam bulan Ramadhan ini, sesuai dengan kandungan surah Al-Baqarah ayat 183, yaitu menjadi orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan-Nya. Allah Swt. sangat suka jika manusia itu selalu meminta ampunan, melalui ibadah dan doa. Beruntunglah kita yang masih menyicipi bulan Ramadhan ini dengan kesehatan yang paripurna.

Untuk itulah kita harus beramal dan beribadah dengan sebaik-baiknya. Kita harus melatih diri untuk disiplin di dalam bulan Ramadhan ini. Disiplin berniat, disiplin makan sahur, disiplin berbuka, disiplin shalat Tarawih, disiplin tilawah, dan seterusnya. Rasulullah saw. pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan langsung mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.

“Barangsiapa yang mendapatkan kesempatan besar berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian ia melakukan amalan yang disyariatkan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah maka Allah akan memuliakannya.” (Faidhul Qodir, 4/34) – Semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni di bulan Ramadhan ini dan diberi kekuatan agar dapat beribadah dengan baik. Aamiiin.[]

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x